Minggu, 10 Mei 2015

Peluang Usaha Bisnis Pensiun

Peluang Usaha Bisnis Pensiun - Kenapa karakter usaha di atas perlu kita define di depan? Karena banyak sekali cerita-cerita pengalaman para pensiunan yang kecebur bisnis yang salah. Seperti cerita mantan pimpinan sebuah perusahaan Multi National Company yang pensiun kemudian terjun ke bisnis taxi. Seluruh pesangon di guyurkan, tetapi bisnis gagal karena bisnis tsb adalah bukan bisnis yang mudah dioperasikan. Perlu jam terbang dan skill yang spesifik. Sehingga beliau yang seharusnya menikmati “uang bekerja untuk kita”, jadi terpaksa mencari kerja lagi sbg karyawan.

Peluang Usaha dan Peluang Bisnis Setelah Pensiun Dini


Namun menurut saya, melihat perkembangan zaman yang makin sulit seperti saat ini. Semua orang makin bersaing untuk tetap bisa hidup dengan nyaman, termasuk dalam sisi finansial. Kita tidak bisa melihat masa depan bukan. Kita tidak tahu masalah atau keperluan apa yang bakal muncul nantinya, jadi kita harus belajar membangun usaha sampingan saat masih bekerja kantoran.

Meskipun ada uang simpanan atau uang pensiun, bukan tidak mungkin dana tersebut telah terpakai untuk banyak keperluan lain. Oleh karena itu tidak ada salahnya bagi para pegawai untuk mulai memikirkan peluang usaha yang bisa Anda garap setelah masuk masa pensiun nanti.

Mungkin akan banyak kekawatiran bagaimana bisa menjalani usaha nantinya. Selain itu pilihan jenis usaha apa yang bakal dijalani bisa juga menjadi tambahan fikiran bagi anda. Namun alasan tersebut tak lantas menutup kemungkinan anda dapat menjalani bisnis di masa pensiun anda nanti, bahkan menemukan kesuksesan besar mungkin?

Sebagai motivasi serta strategi menjalani usaha di masa pensiun, berikut ini akan saya share sedikit tips menyiasati peluang usaha jenis pensiun. Semoga bermanfaat

1. Mulai Berfikir Sekarang Juga


Bagaimanapun membuat persiapan sebelum nanti benar-benar menjalani usaha di masa pensiun merupakan langkah terpenting. Dalam hal ini memang kita selalu dihadapkan pada 2 kemungkinan, yaitu gagal atau berhasil. Dengan adanya persiapan entah dalam bentuk rintisan usaha bersama kawan atau mungkin sudah merancang bentuk usaha seperti apa yang bisa anda jalani, hal tersebut dapat menjadi modal berharga.

Persiapan tersebut juga bisa menjadi semacam strategi pengelolaan masa pensiun Anda. Kenapa tidak memanfaatkan hasil pensiun Anda untuk memulai usaha. Bahkan jika memang punya sebagian sisa gaji yang tidak terpakai, kita sudah bisa mulai menyusun bisnis di hari tua. Di sini yang perlu di perhatikan adalah jangan sampai fokus kita terpecah antara pekerjaan anda saat ini dengan rencana masa depan, pintar membagi fokus dengan porsi yang tepat itulah kuncinya.

2. Pekerjaan Saat ini Sebagai Modal


Bagi Anda yang ingin menjalani bisnis di masa pensiun kelak, mindset yang perlu diubah dari seseorang adalah bagaimana menyakinkan diri bahwa seorang pegawai juga bisa membuka bisnis yang sukses nantinya. Karena penulis sendiri sering melihat, bahkan dari orang tua penulis sendiri mempunyai mind set yang nantinya bisa membatasi peluang yang bisa kita raih.

Ketika sudah menjadi pegawai tak jarang akan mempunyai fikiran malas, ragu atau yakin bahwa dirinya tidak punya kemampuan mengembangkan usaha secara mandiri. Itulah yang harus dibuang jauh-jauh.

Lalu bagaimana mengembangkan motivasi kita? Caranya adalah melihat pekerjaan saat ini sebagai modal yang berharga untuk menjalani usaha kita kelak. Modal apa? Sebagai contoh, yaitu jaringan. Bagi Anda seorang pegawai, tentunya mempunyai relasi, teman kerja, atasan atau kenalan yang didapatkan ketika menjalani pekerjaan sebagai pegawai. Nyatanya dalam dunia bisnis, jaringan merupakan senjata yang amat ampuh guna mengembangkan usaha lebih besar lagi. Apapun usaha anda nanti, anda bisa menyebarkannya lewat jaringan yang sudah anda miliki saat ini.

3. Sesuaikan Dengan Kemampuan Diri


Hal terakhir yang bisa saya share adalah menempatkan pekerjaan Anda nanti sesuai dengan kemampuan diri. Memang benar tujuan kita menjalani bisnis di masa pensiun adalah untuk tetap bisa produktif secara finansial dan sebagai cadangan terhadap banyak hal yang mungkin saja terjadi. Namun kita juga harus ingat bahka manusia punya keterbatasan. Dan menjelang masa pensiun, keterbatasan tersebut makin jelas terasa. Kita tidak boleh menghiraukan hal tersebut.

Oleh karena itu selalu sesuaikan bisnis yang Anda jalani dengan kemampuan fisik dan juga psikis Anda. Salah satu cara yang bisa anda ambil adalah menjalani bisnis berdasarkan keahlian, kegemaran atau hobi Anda.Kenapa harus hobi? Karena pada dasarnya jika kita melakukan sesuatu yang kita senangi, kita akan menjalaninya tanpa tekanan tentunya.

Hasilnya pun akan lebih baik bagi Anda. Jika bisnis Anda bisa berkembang semakin besar, jangan ragu untuk segera mencari rekanan atau karyawan yang jauh lebih mampu menghandle banyak pekerjaan. Selain usaha Anda bisa berjalan dengan lebih baik, kondisi Anda pun bisa lebih terjaga.

Menjalani usaha di masa pensiun adalah pilihan masing-masing orang. Jenis usaha apa yang dipilih dan bagaimana kita mengelola bisnis bukanlah hal paling utama, namun menempatkan kapasitas bisnis sesuai dengan kemampuan itulah yang terpenting. Bagaimana? Tertarik menjalaninya?

Tentu ada yang comment, emangnya ada bisnis yang gampang? Jawabannya: Ada!

Pada artikel ini saya akan lempar satu ide strategi untuk Pensiunan.


Menurut saya, masa pensiun adalah masa yang memerlukan aktifitas yang mengarah pada kegiatan spiritual. Jadi bisnis yang “mulia” bisa menjadi faktor pendorong yang memotivasi.
Salah satu ide yang sesuai dengan paparan kriteria di atas adalah Bisnis Properti. Bisnis properti yang cocok untuk Pensiunan salah satunya adalah Bisnis / Kerjasama Bisnis Pengembang Perumahan (Property Developer). Bisnis ini berisi banyak sekali cabang peluang pembukaan lapangan kerja, mulai dari jasa tukang, mandor, arsitek, tukang listrik, dst dst, bahkan setelah perumahan jadi akan muncul usaha-usaha disekitarnya mulai dari warteg, rumah makan, fitness center, klinik, apotik, dst dst. Jadi setuju khan, jika kita sebut bisnis ini adalah bisnis yang mulia.
Demand Pasar
Juga, secara demand trend, menurut Riset Markplus, Urban Movement di Indonesia akan makin kuat. Bayangkan, pada akhir tahun 2010,  50% penduduk Indonesia adalah kaum Urban yang tinggal di perkotaan, bahkan tahun 2025 makin menguat menjadi +/- 68% penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan. Jelas khan, jika akan makin banyak saja kota satelit di kota-kota besar di Indonesia.
Tapi… emangnya menjadi Pengembang Properti itu gampang coy? Tenang… tenang, nanti akan saya jelaskan strateginya.
Mengingat:
  • Pensiunan memiliki dana pensiun / pesangon yang bisa di manfaatkan untuk Investasi yang aman
  • Pensiunan umumnya tidak memiliki skill strategi pemilihan lokasi perumahan
Sehingga menurut saya, sebaiknya Pensiunan bekerja sama dengan Pengembang Property.
Pembagian tugasnya simple sbb:
  1. Pengembang: bertugas mendesign produk rumah, mendevelop lahan, mendevelop rumah, dan menjual rumah sampai habis dengan menciptakan profit yang menarik
  2. PENSIUNAN: pensiunan dapat mengambil peran dalam mengakuisisi lahan yang prospektif. Dalam hal ini pensiunan mengambil peran sbg Pemilik Lahan. Jika dana terlalu kecil bisa bersama-sama dengan teman-temannya. Jika tidak tahu lahan yang bagus seperti apa bisa konsultasi dengan Pengembang. Jika tidak bisa menemukan Lahan yang bisa di akuisisi, bisa bekerjasama dengan Mediator Lahan, fee nya relatif murah dan sangat masuk akal.
  3. Investor: investor biasanya meminjamkan dananya untuk disertakan dalam pendanaan Pengembangan Perumahan. Investor memiliki keahlian dalam menilai project yang layak.
Nah, dari ketiga pemain di atas, posisi manakah yang paling aman? Posisi mana yang paling tidak beresiko? Jawabnya adalah posisi nomor 2. Yaitu Pemilik Lahan. Kenapa? Karena selama Lahan di develop, maka Lahan TETAP atas nama si Pemilik Lahan. Lahan hanya berpindah pemilik hanya jika sudah ada akad dengan pembeli rumah (buyer). Selama belum ada penjualan rumah, maka Lahan TETAP atas nama pemilik lahan.
Setiap ada rumah yang terjual, maka akan ada pemindahan kepemilikan dari pemilik Lahan ke Pembeli rumah, setelah sertifikat di split.
Sedangkan peran Developer dan Investor yang bisa saja dijalankan oleh satu badan usaha adalah dalam posisi yang paling beresiko. Kenapa? Karena Developer dan Investor tsb membangun Lahan dan Rumah di atas tanah milik pihak lain!
Bandingkan pada sisi pemilik Lahan, dalam kondisi apapun, lahan masih milik pemilik lahan dan tiap tahun harga tanah naik terusss…
Saran saya, mulailah menindaklanjuti Lahan yang hot deal untuk Sumber Peluang Usaha Bisnis Pensiun Anda, yang harganya bagus dengan prospek yang bagus untuk anda akuisisi. Jika Lahan terlalu luas, ajaklah teman-teman anda bersama-sama mengakuisisi Lahan dan split lah ke atas nama anda masing-masing. Jadi, anda masing-masing mengantongi Sertifikat Lahannya sendiri-sendiri. Juga secara bersama-sama telah mengakuisisi Lahan yang relatif luas dan prospektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar